Ini bukan puisi. Ini hanya karangan bebas yang beralur liar. Aku sengaja  membiarkan pikiranku bermain sesukanya dengan kata , dengan imajinasi,  dengan seonggok benci yang utuh untukmu.Jadi maaf saja kalo kata yang  kupilih berloncat-loncat ria tanpa aturan baku, berlarian kesana kemari  seperti cheetah yang pantatnya seksi itu.Aku mandatkan kata untuk  menyampaikan rasa jijiku pada seorang makhluk.Semoga prosa amatiran ini  mewakiliku untuk memcaci kamu. Alasannya cukup logis, karena kamu adalah  orang yang kubenci siang ini, malam nanti,dan pagi besok.Tolong catat  ini, kamu sungguh tak layak tuhan kasih penis, kamu tak pantas orang  sebut laki laki, titel bencong pun masih sangat terhormat untuk  pecundang macam kamu, jadi cari saja padanan kata yang paling cocok  untuk makhluk menyedihkan sepertimu. Aku sarankan segeralah bercermin  depan kacamu yang retak tak karuan itu. Dan kamu pasti akan melihat  orang paling menyedihkan sedunia.Dan sekarang ambil stabilomu, lalu  garis bawahi ini, kamu seperti tikus got yang mati terlindas beca Mang  Ma'un yang karatan itu. Lalu bangkainya teronggok diantara sampah busuk  kota mati.Tapi bersyukurlah, karena cacian untukmu hari ini dicukupkan  sekian saja.Hidungku sudah tidak tahan dengan bau anyirmu.
By: Martina
Bandung,September 2, 2009 at 10.38
Tercipta saat kata2 berlarian mengejar makna.........
By: Martina
Bandung,September 2, 2009 at 10.38
Tercipta saat kata2 berlarian mengejar makna.........
No comments:
Post a Comment